Jakarta – allcamshub.com Bank Indonesia (BI) hari ini akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) periode Juli 2024. Salah satunya adalah suku bunga acuan adalah BI Rate. Pertimbangannya adalah menjaga stabilitas rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Bank Indonesia Menurut ekonom senior dan Associate Faculty LPPI, Ryan Kiryanto, stabilitas rupiah
dibutuhkan untuk mengejar target sesuai asumsi APBN 2024. Ia berpendapat mempertahankan suku bunga acuan adalah pilihan logis, sambil menunggu keputusan the Fed di September nanti.
“Sudah tepat jika BI bersabar untuk menurunkan BI Rate ke 6,0% lantaran Fed pun masih menahan suku bunga acuannya tetap di level 5,25-5,50% karena inflasi tahunan yang berkisar 3,1% masih di atas target The Fed yg 2%,” kata Ryan dalam keterangannya, Rabu (17/7/2024).
makroekonomi lain yang terjaga dengan baik. Dalam hal ini ia menilai BI sebenarnya punya ruang terbatas untuk menurunkan suku bunga acuan ke level 6%.
Namun melihat adanya tekanan eksternal, terutama dari geopolitik dan Fed rate yang sebesar 5,25-5,50% maka pilihan terbaik adalah menahan suku bunga. Pertimbangan lainnya adalah urgensi untuk menguatkan rupiah dan menarik dana asing masuk ke dalam negeri.
Chief Economist Bank Permata Josua Pardede memperkirakan suku bunga acuan akan dipertahankan di level 6,25%. Pertimbangannya adalah faktor ketidakpastian yang melanda global dan domestik.
Di dalam negeri, tingkat inflasi Indonesia cenderung terkendali karena peningkatan pasokan pangan setelah musim panen raya. Neraca perdagangan terus mencatat surplus, meskipun menyempit, sehingga mendorong berlanjutnya defisit neraca transaksi berjalan (CAD) meskipun masih dalam level yang terkendali. Faktor-faktor ini berkontribusi pada stabilitas ekonomi.